Blog Archive
About Me
Nglongok
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
Nama: Denny Sumargo Tanggal Lahir: 11 Oktober 1981 Tempat Lahir: Makassar, Sulawesi, Indonesia Tinggi Badan: 183 cm Profesi: Atle...
-
Synyster Gates adalah gitaris dari grup band Avenged Sevenfold. Synyster Gates lahir dengan nama Brian Elwin Haner, Jr. pada tanggal 8 Jul...
-
Jenderal TNI (Purn.) Soesilo Soedarman lahir di Desa Gentasari, KROYA Cilacap pada 10 November 1928, beliau adalah mantan Menteri Koodinat...
-
Eiichiro Oda adalah seorang mangaka kelahiran 1 Januari 1975 di prefektur Kumamoto,Saat Eiichiro Oda kecil, Eiichiro Oda selalu berangan-a...
-
Pecinta musik rock pasti kenal donk sama yang namanya Slash. Salah satu gitaris legendaris yang tak lain adalah mantan gitaris Gun ‘n Rose...
-
Nama : Jackie Chan Nama Lahir : Chan Kong Sang Tempat, Tanggal Lahir : Hongkong, 7 April 1954 Pekerjaan : Aktor, Sutradara, Produser...
-
masashi kishimoto lahir 08 november 1974,sejak SD ia sangat hobi menggambar namun ia sempat melupakan hobinya tapi bakat nya tidak pernah ...
-
Bernama lengkap Michael Jeffrey Jordan (lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 17 Februari 1963; umur 46 tahun) adalah pemain bola b...
-
ABSTRACT These days its development is very rapid telecommunications technology, people already assume that technology is a part...
Pengikut
Kamis, 22 Januari 2015
Analisis Jaringan SmartHome dan SMartBuilding
ABSTRACT
These
days its development is very rapid telecommunications technology, people
already assume that technology is a part of life and can not be released. This
resulted in all human activities have to be fulfilled in today's technology,
from interacting, business, bertranskasi to controlling condition of the house
when it is going to going home or out of town because of the desire of society
will need the technology department and accessible anywhere that makes comfort
and security can materialized. In this case, the network technology is needed
in terms of controlling the home for residents in large cities, such as
Jakarta, Bandung, Surabaya, and other major cities are predominately often out
of town, going home, even out of the country so it is considered indispensable
full control objec home although there has been an assistant for households and
for the power management system where people can save power used at home /
building. Therefore, the authors conducted a study and survey of controlling
home with technology that can be called with SMARTBUILDING and SMARTHOME.
Studies and survey results obtained was getting a very interesting information,
one of the state-owned companies are designing telecommunication and network
migration Fiber Optic accessible to SmartHome
in the future and is being done in the field.
Keywords:
Technology, Telecommunications, Networking, Controlling, SmartHome and
SmartBuilding
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
suatu perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi di era globalisasiyang
sudah sangat modern ini, perusahaan akan
selalu memperbaharui layanan jaringan untuk para pelanggan – pelanggannya
supaya perusahaan bisa mendapat keuntungan dari banyaknya pelanggan – pelanggan
yang puas dan tumbuh karena layanan yang diberikan selalu memberi kemudahan,
kenyamanan, dan kemajuan untuk usaha dan bisnis. PT. Telekomunikasi Indonesia
bekerjasama dengan perusahaan teknologi telekomunikasi di Korea untuk
mengerjakan smart building Fiber to the Home yaitu fiber optic yang masuk
kerumah dengan layanan voice,internet,data, tv kabel, monitoring cctv, game,
dan masih banyak lagi untuk layanan yang diberikan.
Persaingan
dalam perkembangan teknologi jaringan semakin ketat antar perusahaan
telekomunikasi di Indonesia yang sedang mengalami pembangunan jaringan untuk
modernisasi yang lebih memudahkan pelanggan dalam segala hal. Dalam hal
persaingan antar perusahaan,yang paling bisa menilai adalah pelanggan atau
masyarakat,sehingga dibutuhkan strategi dari perusahaan untuk memberitahukan
bahwa produk atau layanannya itu akan eksis dan dibutuhkan oleh masyarakat,
Dalam hal ini perusahaan dengan eksistensi yang tinggi dan menyediakan
kebutuhan jaringan sesuai dengan masyarakat akan banyak dilirik oleh calon
konsumen. Dengan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul “Analisis
Proyek SmartHome dan SmartBuilding di Indonesia”.
1.2 Rumusan
Masalah
Dibawah
ini beberapa dari rumusan masalah seperti :
a. Bagaimana
cara mewujudkan proyek SmartHome dan SmartBuilding?
b. Apa
saja keuntungan dan kekurangan dari proyek tersebut?
c. Apa
saja layanan yang diberikan?
1.3 Tujuan
dan Manfaat
a. Mengidentifikasi
layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat masa kini
b. Memaparkan
kesungguhan perusahaan dalam mewujudkan SmartHome (Fiber to The Home)
c. Memahami
hal-hal pentingnya kemajuan teknologi
1.4 Metode
Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penulis mengumpulkan data-data terkait pembahasan yang diangkat
dari beberapa sumber relevan.
BAB
II
ANALISIS
PROYEK SMARTHOME dan SMARTBUILDING DI INDONESIA
2.1 Teknologi Jaringan Telekomunikasi
Pada tahun 2010 indonesia mulai
menggunakan jaringan fiber optic (serat kaca) yang pada tahun-tahun sebelumnya
menggunakan jaringan kabel tembaga untuk berkomunikasi menggunakan pesawat
telepon,internet, dan data. Pada zaman dahulu PT. Telkom Indonesia sudah
menggunakan kabel tembaga sebagai layanan jaringannya untuk para pelanggan yang
terpasang di rumah-rumah, dari Sentra Telpon Otomatis (STO) menuju beberapa
perangkat Telkom di lapangan yang sering kita jumpai, dan didistribusikan ke
rumah pelanggan menggunakan kabel dan tiang yang terhubung dengan perangkat
kotak terminal batas (KTB) terpasang di rumah sebagai penghubung pesawat
telepon dan modem. Dengan teknologi kabel tembaga sebagai penghantar data,suara,
dan gambar pada saat itu masih cukup untuk kebutuhan berkomunikasi pada
masyarakat Indonesia, namun setelah ditemukan kabel serat optik yang dinilai
lebih baik dan lebih cepat untuk pengiriman data, suara, gambar, dan internet
maka teknologi ini dipilih untuk menggantikan kabel tembaga, karena kabel serat
optik kecepatanya sama dengan kecepatan cahaya, tidak mudah terganggu pada saat
cuaca buruk seperti kabel tembaga, dan dinilai lebih efisien karena pada saat
menggunakan kabel tembaga banyak kabel yang dicuri dan dikilo kan tembaganya,
dan kabel serat optik lebih murah dari kabel tembaga.
2.2 Analisis Migrasi Teknologi Tembaga ke
Teknologi Fiber Optic (serat kaca/optic)
Salah
satu perusahaan telekomunikasi milik BUMN bekerja sama dengan perusahaan
telekomunikasi dari Korea untuk penggelaran kabel serat optik ke rumah-rumah
pelanggan. Ada alasan yang kuat kenapa PT. Telkom Indonesia bekerjasama dengan
Korea dikarenakan teknologi jaringan komunikasi disana sudah sangat maju dari
Negara lain, contohnya seperti teknologi 4G (fourth-generation technology) pada jaringan
selluler yang Indonesia baru mulai pada tahun 2014, padahal di Korea akan
menjadi 5G, teknologi 4G ini dianut dari Negara Korea dan diaplikasi kan di
Indonesia agar layanan jaringan selluler lebih cepat dalam penggunaan
data,internet,videocall dan lain sebagainya. Teknologi 4G ini harus didukung
oleh kabel serat optic yang miliki kecepatan dan jalur data yang besar yang
berbeda pada kabel tembaga, sehingga ponsel yang terlayanan jaringan 4G dapat
mengakses layanan sperti data, internet, dsb. lebih cepat. Apabila di Indonesia
telah migrasi dari kabel tembaga ke kabel serat optic yang nantinya bisa masuk
kedalam rumah dengan perangkat bernama ONU (Optical
Network Termination/Unit) seperti modem Speedy namun menggunakan kabel serat
optic, yang dimana modem tersebut memiliki beberapa layanan sesuai yang
diinginkan pelanggan.
2.3 Analisis Pembangunan Jaringan
Saat ini PT.
Telkom Indonesia dan yayasan grupnya sedang mengerjakan proyek besar ini dengan
biaya yang tidak sedikit dan bekerjasama dari berbagai pihak serta peran
pemerintah yang mendukung pembangunan tersebut. Tahap dari pembangunan jaringan
yang pertama adalah survey letak jalur kabel, potensi pelanggan, dan permintaan
di daerah yang akan dilayani. Proyek besar ini membutuhkan waktu yang tidak
sedikit dikarenakan data eksisting agak sulit dicari untuk pergantian dari
kabel tembaga ke kabel serat optic, sangat dihindari dalam proyek yang sedang
berlangsung agar tidak mematikan layanan yang sedang aktif dipelanggan, dengan
tetap membangun namun serta melayani pelanggan, disini peran data eksisting (
data lama ) sangat penting untuk pembangunan agar tidak terjadi permasalahan
dalam pelayanan peanggan. Di kota Jakarta beberapa kabel serat optic sudah
hampir seluruh daerah di Jakarta digelar, bahkan setiap ada pembangunan apartemen
dan gedung biasanya meminta jaringan kabel serat optic untuk layanan jaringan
mereka.
2.4 Analisis SmartHome dan SmartBuilding
Pada
era yang modern ini teknologi sudah sangat maju, terutama pada gadget dengan
system android, yang dahulunya belum terkenal dengan perangkat bersistem
android yang juga didominasi system operasi windows seperti windows xp, 7, 8,
dan ios. Sejak perkambangan gadget terus naik pesat, perangkat dengan sitem
android hampir seluruh dunia didominasi oleh android karena pemakaiannya sangat
mudah dan cepat dipahami oleh masyarakat.Dari perangkat android kita sudah
sangat familiar, perangkat yang bisa dikontrol jarak jauh apabila menggunakan
android dan jaringan, inilah awal dari pemikiran SmartHome dan SmartBuilding
yang sudah diterapkan di negeri gingseng Korea. Indonesai mengadopsi dan
bekerjasama dengan Korea untuk pembangunan SmartHome dan SmartBuilding dari
jaringan hingga perangkat yang akan digunakan. PT. Telkom Indonesia mempunyai
beberapa layanan dan akan dikombinasikan dengan perangkat android, seperti
contoh kita memiliki layanan speedy yang sudah menggunakan kabel serat optic
dan kita memiliki cctv serta gadget android, apabila kita sedang bekerja dan ingin
tahu kondisi rumah bisa dimonitoring dari kantor dan kitapun mengetahui kondisi
rumah, dengan kombinasi jaringan yang cepat dan gadget yang mudah digunakan dan
canggih, kita bisa memanfaatkan dengan rasa aman dan nyaman.
2.5 Analisis Layanan SmartHome dan Smartbuilding
Masyarakat
yang berlangganan akan diberikan layanan seperti monitoring cctv, monitoring
device (perangkat), tvkabel, game, internet, videocall, voice,dan masih banyak
lagi. Tentunya untuk mewujudkan semua layanan tersebut, untuk jaringan dan
perangkat akan selalu diperbaharui agar sesuai dengan masyarakat dan untuk
biaya mungkin agak mahal, namun kita bisa mendapat kepuasan, kenyamanan, dan
keamanan. Seperti TV yang sekarang kita pakai emnggunakan kabel tembaga dan
rentan terhadap petir, apabila kita menggunakan kabel serat optic karena
berbahan dasar kaca maka akan aman dari petir, gelombang elektromagnetik,
stabil dan tidak perlu perawatan berkala. Monitoring juga bisa menggunakan
perangkat smartphone kita, dengan teknologi 4G akan lebih cepat mengakses
jaringan pada rumah kita. Untuk otomatisasi perangkat pada rumah, apartement,
dan gedung semua sedang dipersiapkan oleh vendor-vendor besar untuk pembangunan
SmartHome dan SmartBuilding ini, dengan vendor besar dari local maupun
internasional, PT. Telkom bekerjasama dengan berbagai vendor pendukung untuk
mewujudkan layanan yang sangat membantu dikalangan masyarakat dan memberi
keamanan melalui jaringan dan perangkat.Dengan awal pemnagunan seperti ini,
maka tidak diragukan lagi akan muncul beberapa teknologi pendukung dalam kehidupan
rumah tangga, kantor, dan lain sebagainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar